Pentahiran GPA

Pentahiran GPA
Keluarga Besar GPA Bandung

Selasa, 16 Februari 2010

RAHASIA KEMATIAN DAGING

RAHASIA KEMATIAN DAGING

Berikut ini saya ingin membagikan rahasia yang akan menolong kita untuk menjaga agar kedagingan yang sudah tersalib tidak akan pernah bangkit lagi dalam hidup kita:

Selama kita mendisiplin diri untuk melakukan perenungan firman, kita sedang terus menyalibkan daging dengan segala pengaruh, nafsu, dan keinginan-keinginannya.

Roma 8:5 berkata, “Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh.” Tidak bisa dipungkiri, apabila kita ingin membuat kedagingan tetap mati dan tidak pernah bangkit lagi dalam hidup kita, kita harus terus menerapkan prinsip perenungan firman dengan setia.

Saya mendorong Anda, setiap kali Anda berdoa – khususnya di pagi hari – mintalah agar Tuhan memberikan firman-Nya bagimu. Jadikan apa yang Tuhan firmankan tersebut sebagai tolok ukur dan pegangan untuk Anda renungkan sepanjang hari. Selama Anda terus menerima dan merenungkan firman setiap hari, Anda tidak akan pernah mendapati ada kuasa kedagingan yang masih bekerja dalam hidupmu. Sebaliknya, Anda akan mendapati bahwa pengaruh-pengaruh kedagingan secara perlahan tapi pasti akan semakin jauh dari hidupmu.

Ketika kita merenungkan firman, kita seperti sedang ‘mencetak’ hidup kita; kita mengkondisikan hidup kita untuk terus terpengaruh dan semakin mudah untuk dipengaruhi oleh firman dan oleh Tuhan sendiri. Dari waktu ke waktu, kita akan semakin mudah untuk masuk dalam hadirat Tuhan dari pada mengikuti godaan si Jahat.

Karena itu, ini waktunya kita belajar untuk mendisiplin diri dalam perenungan firman, karena semakin kita merenungkan firman, semakin kita membunuh pengaruh kedagingan dalam hidup kita. Kuasa daging telah dipatahkan, yang perlu kita lakukan hanyalah menjaga agar kita tidak akan pernah lagi dipakai oleh si Jahat untuk memanifestasikan kedagingan. Semakin kita merenungkan firman, semakin hidup kitapun akan dimeteraikan oleh Tuhan.

“Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah. Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi. Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah. Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamu pun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan” (Kolose 3:1-4)

Ketika kita menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat dan kita memutuskan untuk terus hidup hanya bagi Dia, sesungguhnya pada saat itu juga Bapa di surga memiliki kerinduan untuk segera memuliakan dan memanifestasikan Kristus lewat hidup kita. Masalahnya, seringkali kita masih memiliki kebiasaan dan pola hidup yang membuat Kristus ‘tersembunyi’ lagi –yaitu kebiasaan dosa dan pola hidup kedagingan.

Akan tetapi, sekali daging dipatahkan, sejak saat itu Kristus akan bertambah nyata. Selama kita bisa terus menjaga hati kita tetap haus dan lapar akan firman dan terus merenungkannya, pergumulan melawan daging tidak akan pernah lagi ada dalam hidup kita.

Tuntunan Roh yang kita taati akan terus membawa kita menjauhi pengaruh kekuatan daging.

Selama Anda terus memberi diri untuk mengikuti tuntunan Roh, Anda akan selalu alami bagaimana Roh Kudus akan menuntun Anda memasuki pengenalan akan Tuhan yang lebih lagi dan semakin menjauhi pengaruh dan daya tarik dunia ini.

Roma 8:12-13 berkata bahwa kita adalah orang berhutang, tetapi bukan kepada daging melainkan kepada Kristus, agar kita tidak lagi hidup menuruti keinginan kita sendiri tetapi menurut Kristus yang sudah menebus hidup kita. Ketika Roh Kudus terus menuntun hidup Anda dan engkau selalu menaati-Nya, engkau akan alami tangan Tuhan yang perkasa akan membawamu masuk dalam kemuliaan yang lebih lagi, sehingga secara otomatis pengaruh dan daya tarik dunia ini akan semakin memudar.

Selama kita terus mengikuti tuntunan Roh, jalan hidup kita akan terus diselaraskan dengan rencana Tuhan sendiri. Selama seluruh eksistensi hidup kita dipengaruhi oleh firman, segala pengaruh yang lain akan semakin memudar. Sebagai akibatnya, kehidupa kita akan menjadi semakin teratur, karena semakin selaras dengan firman dan kehendak-Nya. Semakin kita selaras dengan firman-Nya, semakin sedikit pula pergumulan yang akan kita hadapi.

Kekonsistenan kita untuk mempersembahkan tubuh sebagai senjata kebenaran, dapat menjagai kita dari adanya kemungkinan kuasa kedagingan kembali memanifestasikan diri melalui anggota-anggota tubuh kita ini.

Roma 12 berkata, “...persembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah...” Ketika kita terus belajar untuk memberi hidup bagi Tuhan, maka akan jauh lebih mudah bagi kita untuk memanifestasikan Kristus dalam hidup sehari-hari. Akan tetapi, semua ini baru akan menjadi nyata jika kita sudah terbiasa melakukan perenungan firman dan mengikuti tuntunan Roh, karena perenungan firman dan tuntunan Roh itulah yang membentuk ‘infrastruktur’ – kebiasaan dan pola hidup – yang baru dalam diri kita. Tanpa kita melakukan perenungan firman dan belajar mengikuti tuntunan Roh, maka ketika Tuhan akan memakai hidup kita, kita akan mendapati seakan-akan seperti ada dua kekuatan dalam hidup kita.

Ketika kita menghadapi tekanan, di satu sisi Roh menuntun kita untuk melakukan sesuatu hal, tetapi di sisi yang lain, kebiasaan dan pola pikir kita yang lama justru seperti memaksa kita untuk melakukan hal yang sebaliknya. Dengan kita terbiasa melakukan perenungan firman dan mengikuti tuntunan Roh, maka ketika tekanan datang, firman yang selama ini kita renungkan akan berbicara dengan keras dalam hidup kita, dan dari firman itu kita akan seperti mendapatkan kekuatan untuk melakukan sesuai dengan tuntunan Roh-Nya.

Roma 6:12 berkata, “Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya.Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran.” Dari ayat-ayat di atas, yang menentukan apakah tubuh kita akan dipakai untuk memanifestasikan Tuhan atau memanifestasikan dosa dan kedagingan, adalah kita sendiri.

Saya mau kita menyadari prinsip ini: Tubuh kita adalah sarana untuk berbagai makhluk rohani memanifestasikan diri di dalam alam lahiriah ini. Bahkan Tuhan sendiri tidak bisa melangkahi hukum yang pernah Ia buat ketika Ia berkata, “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut rupa dan gambar Kita, agar mereka berkuasa [atas segala sesuatu yang ada di alam lahiriah ini]” (Kej. 1:26). Ketika Tuhan mengucapkan firman tersebut, saat itu juga Tuhan seperti membatasi diri-Nya – Ia tidak lagi bisa bergerak di alam fisik ini tanpa memakai hidup seseorang.

Itu sebabnya, bahkan ketika Tuhan hendak menebus manusia, Ia harus terlebih dahulu menjadi manusia. Ketika Ia hendak membebaskan umat-Nya dari perbudakan, Ia harus terlebih dahulu mencari orang yang bisa Ia pakai. Demikian pula halnya dengan roh-roh jahat; roh-roh jahat tidak akan dapat memanifestasikan diri dan melakukan sesuatu di alam fisik ini tanpa adanya orang yang bisa mereka pakai.

Di satu sisi, iblis ingin merusak alam semesta, namun di sisi yang lain, Tuhan ingin memulihkan apa yang sudah dirusak oleh iblis; kedua-duanya membutuhkan tubuh manusia yang bisa dipakai. Alasan mengapa seseorang bisa berdusta adalah karena roh dusta sudah masuk dan memanifestasikan diri lewat hidup orang tersebut. Demikian pula dengan tindak kejahatan lainnya, hal itu disebabkan karena orang yang bersangkutan telah mengijinkan roh najis, roh cemar, dan roh-roh jahat lainnya memanifestasikan diri lewat tubuh dan hidup mereka.

Satu hal yang harus kita sadari, roh apapun juga tidak akan pernah bisa memanifestasikan diri di dalam dunia ini tanpa melalui manusia. Dengan demikian, ketika Roh Kudus ingin memanifestasikan keperkasaan-Nya, Ia membutuhkan dan akan mempergunakan tubuh kita ini untuk memanifestasikan roh keperkasaan-Nya. Ketika Tuhan ingin memanifestasikan roh hikmat, Ia juga akan memanifestasikannya lewat tubuh kita ini.

Dengan kita memberi diri untuk mengikuti tuntunan Roh dan melakukan perenungan firman, kita tidak akan pernah mengalami kesulitan untuk mempersembahkan tubuh kita untuk Tuhan pakai sebagai senjata kebenaran.

Dua manfaat besar yang akan dapat kita nikmati ketika penyaliban daging terjadi:

Kita akan mendapati sifat dasar kehidupan kita akan mengalami perubahan secara mendasar dan permanen.

Tuhan akan menghargai kita dan menganugerahkan suatu posisi rohani kepada kita.

Ingatlah baik-baik, kedaginganlah [cela Mesir] yang menahan orang-orang Israel masuk ke tanah Kanaan. Tanpa cela Mesir tersingkir sepenuhnya dari hidupmu, engkau hanya akan bisa melihat Kanaan tanpa pernah bisa menikmatinya. Dengan Anda melakukan perenungan firman dan mengikuti tuntunan Roh, sehingga kedagingan mati sekali untuk selama-lamanya, bersiaplah, Tuhan akan membawa engkau menikmati tanah Kanaan yang terbuka lebar, karena kita adalah anak perjanjian-Nya! ( openheavenministries.org/ StevenAgustinus)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar